Jumat, 14 Oktober 2022

Apa itu IoT (Internet of Things) ?



Istilah IoT tidak asing lagi untuk para engineer maupun mahasiswa teknik, kerna ini merupakan terobosan baru dalam revolusi industri sehingga memaksa semua kalangan untuk hidup dalam penggunaan maupun creating. 

Internet of Things adalah suatu ide yang di terapkan pada peralatan saling terintegrasi satu dengan lainnya tujuan memudahkan manusia dalam melakukan pekerjaan. 

Di Indonesia sendiri sudah sangat banyak industri menerapkan sistem IoT karena sistem ini sangat membantu dalam meningkatkan produksi  serta memiliki keakuratan yang presisi. Sehingga tak jarang banyak kalangan yang menerapkan sistem IoT ini. 

Penerapan sistem IoT sudah merambah ke ranah PLN yaitu pada sistem layanan titik transaksi (billing), sistem ini sangat membantu pihak PLN dalam memonitoring pelanggan, cuman sistem masih di terapkan pada listrik 3 phasa. 


Unsur - Unsur pada IoT :

1. AI (Artificial Intelligence) 

2. Konektifitas

3. Perangkat 

4. Sensor


Cara Kerja Internet of Things

Kecanggihan perangkat Internet of Things sering membuat seseorang menjadi terpana dan kagum. Mungkin ia tidak menyangka bahwa teknologi bisa sampai pada tingkat kecanggihan di atas rata-rata dengan penggunaan Internet of Things.

Namun sebenarnya, bagaimana cara kerja dari Internet of Things tersebut?

Tentu, mengetahui cara kerja dari Internet of Things menjadi hal yang cukup menarik. Dengan mengetahui detail cara kerja perangkat Internet of Things, nantinya kamu bisa menemukan sebab kenapa perangkat tertentu memiliki kecanggihan yang luar biasa. Secara singkat, IoT akan bekerja dengan cara memanfaatkan argumentasi dari pemrograman. 

Dalam hal ini, setiap argumentasi pemrograman tersebut akan menghasilkan interaksi antar mesin yang sebelumnya sudah terhubung secara otomatis. Artinya, dalam hal ini, tidak ada campur tangan dari manusia sedikitpun. Terkait keterhubungan ini, internet memiliki peran yang sangat penting. Hal ini dikarenakan internet akan menjadi penghubung utama dari interaksi kedua mesin tersebut. 

Lantas, di mana peran manusia dalam perangkat Internet of Things ini?

Nah, manusia bisa dikatakan memiliki peran yang tidak terlalu signifikan. Peran utama manusia dalam perangkat Internet of Things ini adalah sebagai pengatur serta pengawas dari perangkat yang bekerja secara otomatis tersebut. Hanya saja, pengembangan Internet of Things memiliki tantangan yang cukup besar.

Salah satu tantangan tersebut adalah bagaimana detail dan cara untuk menyusun jaringan komunikasi tersebut. Hal ini dikarenakan segala sistem Internet of Things diharapkan bekerja secara otomatis. Selain itu, perangkat Internet of Things juga memerlukan keamanan yang cenderung ketat. Di samping, adanya biaya yang cukup mahal dalam pengembangan Internet of Things yang sering menjadi sebab kegagalan.


Kelebihan 

Kelebihan dari sistem ini memudahkan manusia dalam mengatur, memonitoring data dari jarak jauh. Selain itu sistem sangat efisien dan efektif diterapkan pada industri sehingga menghemat biaya serta data yang signifikan didapat. 

Kekurangan 

Perancangan yang rumit, mudah terserang hacker karena sudah terintegrasi dengan internet. 


Dengan adanya sistem IoT telah banyak berkontribusi dalam revolusi teknologi masa kini dan di masa yang akan datang. 

Demikianlah pemahaman sistem IoT semoga bermanfaat bagi pembaca sehingga dapat di pahami serta di aplikasi guna kemudahan dalam melaksakan lekerjaan. 


Sabtu, 08 Oktober 2022

Energi Terbarukan


Energi terbarukan merupakan energi yang berkelanjutan yang bisa di gunakan secara terus menerus dan tersedia melimpah di alam sehingga energi ini menjadi solusi dimasa sekarang dan di masa yang akan datang. Namun sayang nya energi ini masih sedikit penggunaannya di kernakan mahalnya material yang di butuhkan dalam pengelolaannya akhir nya masih sedikit peminatnya hanya industri yang lebih dominan menerapkan energi terbarukan. Konsep energi terbarukan sudah mulai di ketahui sejak tahun 1970-an, tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia mengenai Energi terbarukan.

Indonesia mempunyai potensi Energi Baru Terbarukan yang cukup besar diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, biomassa 50 GW, energi surya 4,80 kWh/m2/hari, energi bayu(angin) 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. 

Penggunaan energi terbarukan sebagai sumber konsumsi energi final di Indonesia meningkat sejak tahun 2015. Badan Pusat Statistik Nasional menyatakan bahwa dari tahun 2015 sampai 2020 mengalami peningkatan sebesar 7,1% ini membuktikan energi terbarukan sudah mulai gencar di minati oleh masyakat Indonesia. 

Energi ramah lingkungan memiliki banyak keunggalan sehingga setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah konsumer nya, diantara keunggalan energi ini yakni sumbernys melimpah, ramah lingkungan, meningkatkan kesehatan masyarakat.

Adapun contoh penggunaan energi terbarukan yang bisa kita temui di lingkungan sekitar yakni :

1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 

2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 

3. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) 

4. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL) 

5. Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) 

6. Energi Biomassa


Dari contoh pemanfaatan energi masih banyak lagi jenis pembangkit yang memanfaatkan energi terbarukan. 

Namun perlu diketahui bersama bahwa Indonesia akan kaya dengan alamnya sehingga begitu melimpah energi yang di hasilkan. Semoga dengan adanya inovasi inovasi energi terbarukan menjadikan Indonesia tidak kekurangan akan energi listrik.